Setelah beberapa kali merencanakan masak-masakan lagi dan ndak jadi-jadi, akhirnya acara memasak bareng pun kejadian. Sebenarnya udah agak kemalaman sih, late dinner. Udah jam 19.30 saya baru berangkat dari kos menuju rasuna, acara masak-pun baru mulai jam 20.00 dibarengi rasa lapar yang mengusik nurani untuk segera memakan makanan yang udah matang.
Malam ini masak tempe dan tumis, saya sih kebagian masak tempe, sesuai kemampuan. Tempe garit bumbu bawang uyah! Ini menu favorit saya sejak kecil, ibu saya sering memasak ini untuk kami sekeluarga, masakan mudah, murah meriah dan tentu saja enak. Mudah bukan saja dalan artian mudah cara memasaknya, tapi juga cara dapetin tempenya.
Tempe Garit Bawang Uyah
Jadi caranya begini, cari tempenya dulu yang pasti, kalau mau yang enak, cari tempe bungkus daun yang segitiga, yang dibikin satu persatu. Biasanya diluarnya ada bungles kertas dan alat penguncinya bukan strapless, tapi biting yang di runcingi di kedua sisi trus ditusukkan agar lipatan bungkus kertas dan daun gak lepas. Berhubung agak susah nyari tempe bungkus daun di Jakarta, ada sih tapi bukan yang satu-satu, tapi yang gedhe, panjang gitu kayak yang bungkus plastik.
Kalau udah ada tempenya tinggal ditelanjangi deh, buka bajunya trus dipotong sesuai selera. Enaknya sih agak tipis dan motongnya miring, trus digarit garis disisi yang lebar, di sisi kanan dan kiri. Digarit itu disayat tipis-tipis dibentuk kayak sarang lebah, biar bumbunya lebih meresap. Setelah itu dimasukkan ke bawang uyah yang udah di ulek dan dikasih air dikit, paling gak biar tempenya bisa tercelup. Celup-celup, didiamkan sebentar, panaskan wajan beserta minyaknya dan goreng sampai berwarna kecoklatan.
Ternyata saya pun sudah tidak bisa menahan lapar, alhasil setiap mengangkat tempe dari penggorengan, satu tempe jadi korban, dicuwil trus dimakan sebagai camilan penahan lapar.
Tumis Gado-gado
Ini saya asal ngasih nama aja sih, yang masak Ani dan saya hanya bantu aduk dikit-dikit sambil memperhatikan bumbu dan caranya, belajar dikit. Saya kasih nama gado-gado soalnya semua bumbu dimasukin, mulai dari terong, jamur, kol trus apa lagi sampai saya lupa. Nah bumbunya itu cuman bawang putih, kalau gak salah bawang merah, trus cabai merah, semuanya cukup dipotong-potong dan tambahkan garam sedikit. Sangat-sangat berwarna, semua rempah masik tanpa diulek.
Jadi langkahnya berbagai bumbu itu ditumis, kurang leboh begini, masukkan minyak sedikit, trus cemplungkan semua bumbu, di goreng kering sebentar. Sampai beraroma yang jelas, jangan terlalu lama, setelah itu masukkan bahan baku yang lain, terong, jamur dan kawan-kawan. Tambahkan sedikit air biar agak berkuah, dan gak gosong pas ditumis. Sambil diaduk terus tentunya. Setelah agak matang masukkan tomat kalau suka, yang jelas akan lebih berwarna, ungu, hijau, merah dan putih!
Oh iya, ada yang hamper lupa, kebetulan kita berdua penggemar telur! Jadi dari kemaren masak pertama kali sampai sekarang ini selalu ada menu telur dan sekarang cukup telur godog yang tinggal memasukkan telur bulat-bulat kedalam air mendidih sampai matang, tandanya kalau udah matang sih, telur tenggelam, atau sebaliknya ya? Setelah itu diangkat dan siap disajikan, gak repot kan?
Sebagai teman ketika akan dimakan, bisa ditambahkan sambal bawang cabe hijau, atau saos kalau udah gak kuat nahan laper lagi. Untuk minuman bisa disajikan sesuai selera, the manis hangat kalau memang anda seorang jawa tulen, atau the tarik, jika melayu, atau jus biar lebih sehat. Atau bisa juga red wine kalau anda tidak bermasalah dengan minuman semacam itu. Nah, yang paling enak tentu saja dinikmati bersama keluarga atau orang terdekat yang dicintai, eaaaaa..
Selamat membaca dan jangan lupa ngiler kalau emang bener-bener kepengen, boleh dicoba juga sih…