Saturday, September 10, 2011

Dalam Doaku

Aku hanya ingin menyapamu malam ini, ya malam ini

Aku hanya ingin memejamkan mataku cepat-cepat, agar bisa bangun lebih cepat

Untuk kemudian duduk bersimpuh di dalam gelap dalam sepertiga malam ini, ketika semua sudah terlelap,

Dengan menengadahkan tanganku kumemohon, berdoa untuk kebaikan dan kebahagiaanmu kelak

Agar tak ada lagi air mata kesedihan yang tumpah dan mengalir melewati wajahmu

Agar tak ada lagi kegelisahan tak berkesesudahan yang menelusup ke dalam hatimu

Bukankah sepertiga malam terakhir adalah waktu yang mustajab? Waktu yang diutamakan untuk berdoa

Seperti halnya waktu antara dua khutbah dalam sholat jumat, tak pernah ku lupa mendoakanmu

Begitu juga waktu kosong diantara adzan dan iqomah dikumandangkan, konon itulah saat-saat mustajab

Pada saat seperti itu ku selalu menyempatkan diri berdoa, dan menyelipkan namamu dalam doa, memohon untuk kebaikanmu,

Mungkin memang hanya dalam doa-doa itu aku bisa menyapamu, menyebut namamu dengan lirih,

Tak pernah ku berteriak dalam doaku, bukan karena ku tak ingin mereka tau kalau aku selalu mendoakanmu, namun karena Tuhan itu Maha Mendengar

Ya, Tuhan itu Maha Mendengar, Tuhan selalu akan mendengar keluh kesah umatNya, harapan-harapan umatNya

Tuhan itu juga Maha Pemurah dan Maha Penyayang, karena itulah aku memohon dan memohon kepadaNya

Tuhan itu juga Maha Bijaksana, karena itulah aku memohon yang kebaikan yang terbaik, karena Tuhan tahu yang terbaik bagi umatNya

Tapi kalau kau tanya alasan sebenarnya kenapa aku tak pernah putus mendoakanmu, karena aku begitu mencintaimu, ya hanya karena itu, mencintaimu..

Dan aku tak pernah kecewa telah mencintaimu, bukankah cinta itu anugerah terbesar bagi manusia?

Pernahkan kau membayangkan betapa keringnya dunia tanpa cinta, tanpa rasa? Hampa! Seperti ruang angkasa yang kosong dan sunyi tanpa udara..

No comments: