Thursday, August 04, 2011

Menuliskan Indonesia (part 2)

Mari kita beranjak ke Pulau Jawa, yang dulu terkenal dengan sebutan Moi Indie…

Banten sebuah Kota Tua yang baru menjadi provinsi baru memisahkan diri dari Jawa Barat. Selain bandaranya yang saya ingat adalah pantai Anyer yang menorehkan sejarah tempat dimulainya proyek jalan pos Daendels yang dimulai dari anyer hingga panaroekan. Selain itu juga pantai tanjung lesung yang cukup menarik dan sangat jauh menurut saya. Masih banyak lagi tempat di banten yang belum saya explore dan yang paling sering adalah Bandar Udara Soekarno Hatta yang cukup ramai itu.



Jakarta, ahaa! Akhirnya sampai dikota ini, kota dimana kemeriahan, keresahan, kesumpekan dan segala hingar binger tumplek blek bersama kurang lebih 8 juta orang penghuninya setiap hari. Hasilnya adalah kemacetan akut yang datang tak diantar dan pulang tak dijemput, kemacetan yang secara rutin menyapa Jakarta setiap hari. Banyak tempat menarik, begitu juga kenangan tertumpah disini. Mulai dari utara, menjelajah kota tua yang dimulai dari pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Fatahillah, Stasiun Beos. Ke selatan menuju Monas, mulai memasuki jantung kota jakarta, dan berakhir di Ragunan, tempat yang belum pernah saya kunjungi.

Jawa Barat, yang berpusat di Paris van Java, kota yang semula dirancang menjadi sebuah Ibukota dan akhirnya menjadi kota pelancongan, kota belanja karena banyaknya FO dan Distro disini. Konon Tuhan tersenyum ketika menciptakan mojang bandung yang geulis. Makanan yang enak juga banyak disana meskipun kemacetannya kadang membuat kita untuk enggan berkunjung kembali. Sebuah kota dengan tatakota yang semula ciamik menjadi semrawut oleh kemacetan dan banjir dikala hujan. Agak keluar, menyusuri Majalaya yang dulu pernah menjadi sentra tekstil utama di Indonesia dan meredup pamornya saat ini. Begitu juga dengan cibaduyut yang mulai hanyut oleh arus masa, mulai tenggelam. Belum lagi jika berbicara tentang Bogor yang merupakan tempat berdirinya kebun raya Bogor yang pada masanya (VOC) menjadi pusat riset botani sebagai tempat karantina tanaman dari luar negeri sebelum dikembangkan ke seantero negeri. Masih ada juga kota Cirebon yang terkenal akan motif batik mega mendung (CMIIW) dan bangunan keratin yang masih ada hingga saat ini.



Jawa Tengah, Semarang kota pelabuhan yang merupakan awal mula sejarah perkereta apian di Indonesia, agak keselatan terdapat museum kereta, tepatnya di Ambarawa. Di tengah kota terdapat bangunan besar bekas kantor kereta api yang dikenal dengan Lawang Sewu. Kota ini langganan terkena banjir air laut, dibeberapa tempat masyarakat meninggikan bangunan mereka agar tak terendam. Ada kawasan kota tua dan kawasan pecinan yang memiliki peninggalan arsitektur yang cukup menarik dan kuliner yang mak nyus. Kalau mencari makanan malam yang enak nongkrong aja di seputaran simpang lima, yang paling saya suka adalah pecel. Makanan lain favorit saya di sekitar semarang adalah kelo merica (sop ikan) di warung makan sederhana dekat alun-alun juwana, 2-3 jam perjalanan dari semarang. Untuk menikmati kopi bisa ke Banaran coffe, 1-2 jam perjalanan dari Semarang ke arah Salatiga.




Yogyakarta, kota dimana saya selalu berkeinginan untuk kembali suatu saat nanti, the placa where our heart belong together, mungkin begitu kata sekumpulan orang jogja di perantauan. Saya gak akan banyak cerita disini. Kampong saya Kotagede, cikal bakal kerajaan mataram islam yang masih bertahan sampai sekarang setelah berpindah tempat beberapa kali. Kota yang cukuo kecil dimulai dari ujung utara adalah Merapi yang sering batuk dan diujung selatan adalah pantai parangtritis yang cukup sakral, dan tepat ditengahnya adalah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.



Jawa Timur, kota besar kedua setelah jakarta ada di Surabaya jantungnya jawa timur. Sebuah provinsi yang memiliki logat khas Jawa timuran, saya sangat menikmati logat mereka. Orangnya luagas, terbuka dan asik, pandai melucu, sebut saja Srimulat dan Kartolo yang berasal dari jawa timur yang cukup melegenda bagi comedian Indonesia. Makanannya cukup beragam dan enak-enak, meskipun saya belum begitu banyak tahu, favoritnya adalah sambal bu rudy yang pedasnya naudzubillah. Sampai saat ini kalau lewat kawasan porong hanya bisa ikut berbelasungkawa atas musibah lumpur yang menimpa mereka. Beberapa kota lain yang menarik adalah malang yang terakhir kesana ketika saya masih kecil. Atau kota Madiun yang memiliki makanan khas pecel dan terkenal namanya karena peristiwa PKI. Begitu juga dengan Pacitan kota diujung perbatasan dengan jawa tengah yang terkenal karena tempat kelahiran SBY.

Melompat dikit, menyebrang dan kita akan menemukan keindahan lain…

Bali…!!!

No comments: