tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
By Sapardi Djoko Damono
.......................................................
sebuah jawaban untuk Sapardi
Ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
Kamu yang selalu merahasiakan rintik rindu dalam setiap bunyi kata
yang dituliskan pada papan ketik komputer itu,
Yang selalu berhasil menciptakan irama yang bersahaja
Ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
Kamu yang berusaha untuk menghapus luka dengan suara
jejak kaki yang menghentak pelan
Yang sekaligus menghapus keraguan sepanjang perjalanan
Ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
Kamu yang membiarkan segala yang tak terucap diserap ritual kerja yang melelahkan
Yang rela melakukan hal yang sama berulang-ulang tanpa keluhan
Untuk ketabahanmu merahasiakan rindu
Untuk bijakmu menghapus keraguan
Untuk kearifanmu merelakan
Sebuah doa akan selalu terucap untukmu
Sebuah doa Untuk kebaikanmu
Sebuah doa untuk Kebahagiaanmu
Semoga Tuhan memudahkan segala urusanmu
Maka maafkanlah Sapardi yang tidak tahu kalau ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni, hanya karena dia tidak mengenalmu
Karena mengenalmu adalah anugrah terindah kehidupan
Semoga Tuhan menyatukan kita dalam kebaikan
No comments:
Post a Comment