Entah kenapa begitu bangun pagi
mendadak kepikiran untuk mencari ide tentang karya yang akan merupakan proyek
seumur hidup. Otak saya memang seringkali random, apalagi pagi hari, mungkin
karena beristirahat kerja semalaman, otak jadi fresh.. kayak otak gw kerja
aja.. Sebenarnya ide ini sudah lama sih, dulu pernah tercetus ide untuk mengumpulkan
foto toilet yang pernah dikunjungi, sudah terkumpul beberapa sih, tapi kemudian
berhenti.
Ide itu datang lagi ketika ngobrol
dengan salah satu freelance fotografer pemateri workshop Fotografi yang
diadakan kantor. Dia punya proyek foto lamalera, terutama tentang perburuan
paus yang mereka lakukan. Untuk melaksanakan proyek itu, dia berkali-kali pergi
ke lamalera untuk mengambil foto dan berinteraksi dengan masyarakat setempat,
living-in atau turba.
Oiya, kenapa toilet? Sederhana
saja, tempat ini bagaimanapun juga merupakan kebutuhan primer bagi setiap umat
manusia. Bahkan bagi beberapa orang, kebersihan toilet yang dimiliki
menunjukkan kepribadian/sifat dari pemilik/pemakainya. Apakah pemilik adalah
orang yang memperhatikan detail dan orang yang tuntas dalam pekerjaan, bias
dilihat dari toilet yang bersih atau tidak. Kebersihan toilet juga menunjukkan
seberapa besar penghargaan bagi orang lain, apalagi toilet umum. Karena dia tau
kalau akan ada yang memakai selanjutnya, setelah dia, jadi harus bersih dari
bekasnya.
Atau apa sajalah.. sebuah proyek
yang kelak bisa diterbitkan menjadi buku (kalau itu kumpulan tulisan) atau jadi
pameran tunggal (kalau itu foto), atau rumah (kampung yang memiliki ciri khas bangunan rumahnya, kampung yang beridentitas) kalau seorang arsitek, atau rekaman album (kalau itu lagu), tapi yang
terakhir kurang kreatif karena itu sudah dilakukan SBY, ntar dikira tiru-tiru
saya… tapi yang paling penting sih dimulai dan disiplin dengan proyek yang
dilakukan.. konsisten.. tapi apa??
Hidup adalah berkarya, kalau tidak, apa bedanya sama binatang yang kerjanya makan, minum, tidur dan beranak pinak?
Kayak gini nih, tapi yang pribadi bukan kumpulan...
Atau menulis kumpulan prosa atau puisi yang nantinya dibukukan dan akan jadi mas kawin pada saat pernikahan, trus bukunya jadi souvenir nikah.. kalau perlu sekalian dibikin lagunya, jadi semacam bukunya Dee Rectoverso yang merupakan kumpulan cerpen dan dilagukan, tapi itu terlalu jauh juga kalau sampai dibikin lagu... Yang penting cari calonnya dulu sih, sekian dan terimakasih...
Pokoknya berkarya, selagi masih muda.. selamat berkarya temans..
wassalam..